Oleh : Kadek Fendy Sutrisna
Mendengar kata BALI dibayangan teman-teman pembaca lainnya sudah pasti adalah
suatu pulau tempat tujuan pariwisata terindah di Indonesia yang sudah terkenal
ke mancanegara. Penulis pun juga berpikir hal yang sama, sampai pada akhirnya saat
penulis menyempatkan diri balik ke kampung halaman pada bulan
Juli 2011 kemaren, ada beberapa pemikiran tentang permasalahan di Bali yang ingin disampaikan di blog ini agar bisa menjadi bahan koreksi untuk lebih baik lagi kedepannya.
Melihat
tempat kelahiran dari sudut pandang berbeda, setelah merasakan sendiri
rasanya berpariwisata ke kota-kota di Eropa, Jepang, dan China membuat
jiwa saya tertarik untuk lebih meningkatkan pelayanan kepariwisataan di
Bali agar menjadi daerah tujuan wisata terbaik dan menjadi tempat yang lebih ideal para wisatawan, baik asing
maupun domestik. Dari
liburan ini ada 9 poin yang dapat saya paparkan tentang
permasalahan yang perlu menjadi perhatian publik Bali untuk lebih
meningkatkan kualitas industri pariwisatanya.
Menurut
hemat saya sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang yang lahir di
Bali, secara sukarela tanpa harus menunggu perbaikan dari pemerintah
pusat atau uluran bantuan dari luar dan pihak swasta untuk menyelesaikan
segala permasalahan yang terjadi di Bali yang timbul akibat
meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali.
Jangan
sampai kita sebagai pemilik sah Pulau Bali ini hanya bersifat cuek dan
gengsi yang hanya bisa menunjuk para investor yang berbisnis di Bali
yang harus bertanggung jawab dengan segala kerusakan-kerusakan yang
terjadi di Bali.
Ingatlah
satu hal sebagai analogi permasalahan ini adalah saat kita mengundang
tamu untuk berkumpul dirumah kita, rumah kita akan semakin kotor dan
rusak apabila kita tidak berusaha untuk mengajak tamu bersama-sama
menjaga kebersihan rumah kita.
Tentu saja pada tulisan ini, saya juga mengajak wisatawan domestik untuk ikut menjaga kelestarian pariwisata di Bali membantu krama
Bali dalam memberi contoh yang baik untuk wisatawan asing bersama-sama
menjaga kelestarian Bali selama kunjungan mereka ke Bali.
Bali
sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah
kunjungan wisata nomer 1 di dunia. Tentu saja hal ini dapat terwujud
apabila kita sebagai rakyat Indonesia secara sadar bersama-sama untuk
menghargai potensi yang kita miliki ini.
Berikut adalah 9 poin permasalahan di Bali yang dapat saya petik dan dirasa perlu menjadi perhatian kita di masa kini:
1. Sampah dan kebersihan lingkungan
Sampah dan masalah kebersihan di Bali sudah sering kali menjadi keluhan utama para wisatawan asing dan domestik
yang berkunjung ke Pulau Dewata kita. Perlu ditekankan disini permasalahan sampah bukan hanya menjadi permasalahan di Bali, tetapi juga sudah menjadi
permasalahan Indonesia secara meluas, di Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, Irian, dan pulau lainnya, semua selalu saja ada permasalahan
yang berhubungan dengan sampah.
Sangat
disayangkan bahwa selain sampah plastik yang masih banyak berserakan di
Bali, terutama di
tempat-tempat pariwisata terkenal, seperti daerah di sekitaran
Pantai Dreamland, jalan-jalan disekitaran wisata bedugul, maupun di
area-area wisata pura di Bali. Selain itu banyak juga terdapat sampah-sampah sisa hasil
persembahyangan, yang saat saya berada di Bali para krama Bali sedang dalam kegiatan menyambut Galungan dan Kuningan.
Penanggulangan
masalah sampah dan kebersihan lingkungan bisa dilakukan dengan cara
membiasakan kita untuk membersihkan lingkungan rumah sekitar. Jangan
malu untuk mengajak teman-teman kita bersama-sama membersihkan area
wisata di Bali. Tidak seperti di Indonesia, di luar negri tidak ada
petugas khusus yang membersihkan jalan-jalan dan tempat umum. Alangkah
baiknya apabila kita tetap menjaga kebersihan lingkungan tanpa harus
mengandalkan kepada para petugas pembersih jalan.
2. Kemacetan lalu lintas dan kondisi jalan yang sering rusak
Sementara
itu, permasalahan transportasi yang berupa kemacetan dan jalan-jalan yang sering rusak juga perlu menjadi sorotan di Bali. Pengembangan transportasi umum untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi
dan sewaan menjadi syarat mutlak yang harus diperjuangkan untuk
mengatasi kemacetan di Bali. Transporatasi umum yang ideal adalah sistem
transportasi yang bisa menjadi solusi yang murah dan tidak mengganggu
aktivitas trasnportasi kendaraan lainnya.
Bali butuh sistem trasportasi umum
yang kecil, praktis, dan dapat mencakup seluruh tempat wisata di Bali
melalui jalur-jalur alternatif yang dapat mengatasi kemacetan. Bis Sarbagita yang digadang-gadang menjadi solusi transportasi umum di Bali, kurang dikonsep secara detail, sehingga masih banyak permasalahan-permasalahan baru yang timbul lagi setelahnya.
Saya
perhatikan selama di Bali terdapat pembangunan halte-halte bis yang
baru disekitar ruas jalan yang pembangunannya terkesan setengah hati.
Kenapa saya bilang setengah hati karena halte-halte bus tersebut terlalu
besar, penempatannya kurang strategis, dan didirikan diatas trotoar yang dapat mengganggu kenyamanan
orang lain.
Ada sebuah ide yang mungkin bagus diterapkan untuk sistem bis sarbagita yang masih melayani rute-rute tertentu dan halte-haltenya jauh dari pusat keramaian. Terlihat para penumpang memerlukan transportasi sederhana untuk menuju halte terdekat atau dari halte menuju tempat tujuan akhir.
Sepeda mungkin bisa menjadi solusi terbaik. Di dalam bis Sarbagita yang besar mungkin bisa dibuatkan tempat parkir sepeda, sehingga penumpang bisa membawa sepedanya ke dalam bus untuk digunakan selama berpergian. Ide yang bagus bukan? Dengan ini Bali bisa menjadi lebih terkenal karena masyarakatnya memberikan contoh yang baik kepada dunia untuk tetap menggunakan transportasi yang ramah lingkungan.
Bagaimana dengan solusi untuk jalan-jalan yang sering rusak? Hanya orang-orang yang bekerja di pemerintahan yang dapat memberikan jawaban dari pertanyaan ini.. :p
3. Permasalahan pada sistem antrian di Bandara yang tidak teratur
Tidak hanya sebuah bandara yang kecil dan memalukan, bandara Ngurah Rai
sebagai bandara Internasional juga memiliki jumlah pekerja yang terlalu banyak, dengan sistem pelayanan yang sangat tidak efektif dan kurang
memuaskan.
Terlalu banyak pekerja bandara yang bermain, ngumpul bareng dan bercanda tanpa memperdulikan tamu-tamu yang datang ke Bali. Seringkali,
lampu di Bandara tidak menyala saat menjelang senja, jadwal penerbangan
yang dibiarkan salah begitu saja, beberapa pemeriksaan tiket dan bagasi
yang kurang efektif dan memakan waktu yang lama. Hal-hal kecil seperti
kebersihan bandara, parkir, kebersihan toilet, jam dinding yang
dibiarkan mati juga perlu menjadi perhatian serius dalam peningkatan
pelayanan di Bandara Ngurah Rai
Jangan lupa Bandara Ngurah Rai adalah Bandara Internasional dan merupakan pintu keluar-masuk para wisatawan. Untuk menjadi tempat wisata yang lebih baik lagi, bandara ini harus bisa memberikan kesan pertama dan perpisahan yang memuaskan dan tak terlupakan untuk para wisatawan yang datang ke Bali. Buat para pembaca yang bekerja di Bandara Ngurah Rai, ayo lebih peka lagi, kita berkontribusi bersama-sama untuk kemajuan pariwisata di Bali.
4. Sedimentasi dan pendangkalan danau, banjir dan permasalahan air bersih
Permasalahan air memang terlihat sederhana dan kurang menjadi perhatian di Bali. Tapi lihatlah hampir semua danau di Bali rata-rata
mengalami pendangkalan. Penulis berpendapat bahwa kerusakan lingkungan ini
bukanlah hal yang wajar. Semuanya berkaitan dengan prilaku kita yang
mengabaikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Sebagai contoh, semakin
banyaknya rumah-rumah dan fasilitas umum yang di beton dan di aspal.
Adapun
langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam menanggulangi permasalahan
ini adalah dengan membuat kebun pada pekarangan rumah, membiarkan
sebagian halaman rumah tidak di beton tanpa mengurangi kebersihan rumah, atau membuat taman kota di wilayah yang padat penduduknya. Pemanfaatan air hujan, dan mengirimkannya kembali ke tanah-tanah yang gersang harus mulai dipikirkan untuk menjaga persediaan air bawah tanah.
Dari dulu hingga sekarang sedimentasi/pendangkalan danau, permasalahan banjir di musim hujan, dan minimnya air bersih memang selalu dihadapi di kota-kota besar berpenduduk padat dimanapaun berada karena publik kurang memperhatikan permasalahan ini. Bali harus bisa menjadi contoh dunia dengan membangun rumah tradisional stil Bali atau infrastruktur lainnya yang tetap memperhitungkan
aspek-aspek kelestarian lingkungan dan tetap menjaga bangunan budaya
bali.
Orang-orang di Bali yang mengambil keputusan dalam pembangunan proyek di Bali harus
lebih pintar memberikan ijin ke Investor dalam tujuan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Bali. Pembangunan mal centro
di Kuta, tempat hiburan dan bangunan-bangunan tinggi di pesisir pantai, dan beberapa proyek yang sedang berlangsung seperti rencana
pembangunan jalan tol Nusa-Dua Bandara Ngurah Rai merupakan salah satu
contoh yang harus menjadi perhatian serius masyarakat Bali.
Terlalu
banyak pembangunan-pembangunan di wilayah Bali Selatan yang merusak
Pantai dan Hutan Mangrove. Jangan lupa bahwa sebagian besar tempat wisata di Bali Selatan adalah menjual keindahan pantai.
6. Kurangnya lapangan pekerjaan dan perhatian untuk para lulusan sarjana di Bali
Jumlah
penggangguran dari kalangan lulusan perguruan tinggi (S1) di Denpasar
mencapai 45 persen dari total angka usia produktif yang tidak bekerja di
Pulau Dewata. Pemerintah, pengusaha dan perguruan tinggi harus
bersama-sama berusaha untuk mencari solusi dan memberikan perhatian yang
lebih serius terhadap permasalahan lapangan pekerjaan ini. Gaji rata-rata apabila kita bekerja di Bali adalah 1, 7 Juta. Bandingkan dengan jika bekerja di Jakarta yang gaji rata-rata nya sampai 5-7 Juta.
Bali adalah tempat para wisatawan menghabiskan duitnya untuk hiburan, menikmati alam dan upacara adat tradisional. Disini berarti banyak duit datang ke Pulau ini setiap saat. Permasalahan utama disini hanya orang-orang pribumi kurang bisa bersaing dengan pebisnis-pebisnis dari luar Bali dan juga para pebisnis tersebut kurang peka memberikan kesempatan balas budi untuk orang lokal karena telah menjaga budaya lokalnya setiap saat. Akhir-akhir
ini, banyak generasi muda Bali yang lebih memilih bekerja di kapal
pesiar dengan gaji 8 juta perbulan, yang notabene kita dijadikan budak
oleh para pebisnis kapal pesiar.
Pemerintah kurang adil dalam memberikan kesempatan lapangan pekerjaan untuk para lulusan perguruan tinggi untuk mengasah ilmunya, padahal Bali membutuhkan lulusan-lulusan ini untuk memperbaiki segala kesembrawutan yang terjadi saat ini. Pembangunan di Indonesia masa kini seperti tanpa engineer dan tenaga ahli, pembangunan hanya bangun-bongkar-pasang seperti pekerjaan para amatiran tanpa pendidikan dan menghabiskan dana yang banyak sekali.
Lulusan-lulusan mahasiswa terbaik tidak dimanfaatkan secara maksimal dan pekerjaan cenderung dikuasai oleh orang-orang tertentu yang bukan pada bidangnya.
7. Harga pelayanan jasa hiburan yang tidak adil dan mencolok mata untuk wisatawan lokal dan mancanegara
Saat
saya berkunjung ke suatu tempat wisata di Bali, salah satu yang membuat tidak nyaman dan susah untuk menjelaskan ke teman-teman dari negara lain adalah harga
tiket masuk yang berbeda untuk orang lokal dan wisatawan asing. Pelaku
wisata di Bali terlalu terang-terangan membuat kondisi yang tidak adil
untuk wisatawan asing.
Ada ide menarik yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan… yaitu dengan memberikan kartu khusus untuk mendapatkan korting bagi wisatawan lokal yang juga ingin menikmati indahnya tempat wisata di Bali.
Dengan kartu ini, wisatawan lokal seolah-olah mendapat potongan harga sehingga , sehingga memudahkan
kita untuk menjelaskan kenapa adanya perbedaan tarif masuk antara orang
lokal dan wisatawan asing di Bali. Nahh disini pemerintah daerah bisa mengkordinir pembuatan dan penggunaan kartu wisata ini untuk menambah pendapatan daerah. Ide yang menarik bukan?
8. Berbagai macam permasalahan pada sektor pertanian di Bali
Permasalahan
ekonomi para petani menjadi akar dari permasalahan pada sektor
pertanian di Bali yang menyebabkan semakin banyaknya alih fungsi lahan
pertanian di Bali. Padahal masalah pangan di Indonesia yang berpenduduk ke-4 terbanyak di dunia harus tetap menjadi perhatian
Pemerintah daerah perlu mengembangkan insentif bagi
upaya mempertahankan lahan pertanian. Jangan sampai hanya karena masalah
ekonomi, semakin jarang orang yang berminat meneruskan profesi petani. Jaman mulai serba instan, orang-orang mulai ingin menikmati masa kini saja sehingga petani harus diprioritaskan diberi kemudahan-kemudahan. Koperasi tani harus diperbanyak agar petani dan peternak dimanapun bisa dengan mudah menyalurkan hasil pertaniannya dengan harga yang sesuai dengan jerih payah mereka. Kredit murah dari pemerintah untuk para petani tanpa mengambil untung untuk mengembangkan sistem pertanian mereka mungkin saat ini masih menjadi solusi yang terbaik.
Fasilitas seperti pengairan, persediaan bibit, fasilitas umum, hiburan dan sekolah-sekolah untuk anak-anak para petani juga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah agar mereka tidak merasa ada kesenjangan dengan orang-orang di kota.
9. Permasalahan sumber energi listrik
Sampai
saat ini Bali masih bergantung dengan jaringan listrik dari luar.
Karenanya apabila terjadi gangguan dengan koneksi jaringan listrik
Jawa-Bali, dapat dipastikan Bali akan mengalami pemadaman listrik untuk
jangka waktu yang lama, dan tentu saja ini akan mengganggu industri
pariwisata yang akan berpengaruh ke segala bidang.
Solusi dari permasalahan ini adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti PLTS untuk sistem perumahan dan perkantoran. Pebisnis, engineer elektro, PLN dan perusahaan pemberi pinjaman bisa saling berusaha untuk memberi kemudahan bagi mereka yang ingin memanfaatkan pembangkit listrik jenis ini untuk rumah-rumah tempat tinggal mereka.
Engineer dan perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik jenis ini bersama-sama mendesain sistem kelistrikan untuk perumahan, kemudian PLN membantu untuk pemasangannya, sedangkan perusahaan pemberi pinjaman memberikan modal untuk pemasangannya yang nantinya dicicil dalam beberapa tahun seperti halnya konsumen membayar listrik ke PLN. Ide ini mungkin bagus diterapkan untuk perumahan-perumahan diatas 2200 VA atau pedagang-pedagang semi-permanen di tempat daerah wisata yang memerlukan listrik dalam menjalankan usahanya. PLTS juga bisa dimanfaatkan untuk lampu penerang jalan/papan iklan, trafic light, dan fasilitas umum lainnya. Jika ini berhasil Bali bisa menjadi panutan dunia karena menggunakan energi listrik yang ramah lingkungan dan bisa diikuti dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia bagian timur yang sebagian besar wilayahnya belum terlistriki.
Referensi :
1. MetroNews, Di Bali Sarjana menganggur capai 45 %
2. Cakrawala Online, Kampus terapkan peraturan penanganan masalah lingkungan
3. Majalah Hindu Raditya, Masalah sampah sisa upacara di Bali
4. RRI Denpasar, Terlalu banyak masalah di sektor pertanian di Bali
5. Antara News, Wisman keluhkan masalah sampah di Bali
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Saya Devina dari indonesia di Surabaya, saya mengabdikan waktu saya di sini karena janji yang saya buat untuk Nyonya Elizabeth yang kebetulan adalah pemberi pinjaman online dari perusahaan pinjaman Elizabeth dan saya berdoa kepada ALLAH agar dia dapat melihat posting saya pada hari ini.
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu saya melihat komentar diposting oleh seorang wanita bernama Arnah dan bagaimana dia telah scammed meminta pinjaman online dari Dr James Mowat, menurut dia sebelum ALLAH mengarahkannya ke tangan Nyonya Elizabeth dan Mrs Elizabeth meminjamkan Rp250.000.000 tanpa stres dan penundaan, tolong jangan hubungi Dr. James Mowat melalui email: jamesmowatloanfirm@gmail.com untuk menghindari menjadi korban penipuan.
Saya memutuskan untuk menghubungi Arnah untuk mengkonfirmasi apakah itu benar dan untuk membimbing saya tentang cara mendapatkan pinjaman dari Nyonya Elizabeth, dia mengatakan kepada saya untuk menghubungi Nyonya Elizabeth saya bersikeras bahwa dia harus tolong beri tahu saya proses dan kriteria yang dia katakan itu sangat mudah tentang bagaimana mengajukan permohonan pinjaman dari Nyonya Elizabeth yang perlu saya lakukan adalah menghubungi dia, mengisi formulir aplikasi mengirimkannya kembali, mengirim salinan pindaian kartu identitas saya, kemudian mendaftar dengan perusahaan setelah itu saya akan mendapatkan pinjaman saya . lalu saya bertanya padanya bagaimana Anda mendapat pinjaman? Dia menjawab bahwa hanya itu yang dia lakukan, itu sangat mengejutkan.
Saya menghubungi Nyonya Elizabeth dan saya mengikuti instruksi dengan hati-hati untungnya bagi saya saya memenuhi persyaratan mereka dan pinjaman saya telah disetujui dengan sukses tetapi sebelum pinjaman dipindahkan ke akun saya, saya diminta untuk membuat janji untuk membagikan kabar baik Nyonya Elizabeth dan itu adalah mengapa Anda melihat posting ini hari ini. untuk kejutan terbesar saya, saya menerima peringatan dari 150000000 Rupiah. Jadi saya menyarankan setiap orang yang mencari sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Nyonya Elizabeth melalui Email: elizabethchristopherloan@gmail.com untuk pinjaman aman Anda juga dapat menghubungi saya di Email saya : devinairf128@gmail.com atau Anda juga dapat menghubungi Arnah di arnahnana01@gmail.com. Saya percaya satu giliran yang baik layak mendapat yang lain.